Inspiratif – Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara berusia 14 tahun dinyatakan lolos dan diterima di Universitas Airlangga (Unair) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Dilansir dari Unairnews 24 maret 2025. Yasmin biasa ia dipanggil. Gadis asal SMAS Al-Azhar Plus Kota Medan saat ini masih berusia 14 tahun namun telah mencatatkan namanya sebagai salah satu Camaba UNAIR 2025 pada Prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB) di Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair.
Yasmin merasa senang dan bahagia dan bercerita, jika orang tua, guru, teman serta orang sekitarnya juga sangat bangga dan mendukung keputusan untuk dapat berkuliah di Unair.
Ia mengaku sudah lama ingin kuliah di Unair “Saya memilih Unair karena memiliki jurusan yang saya inginkan yaitu Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Unair juga merupakan universitas yang saya yakin dapat membantu, membimbing, dan mendidik saya untuk menjadi ilmuwan robot yang bermanfaat untuk masyarakat,” kata dia, dilansir dari laman Unair, Rabu (19/3/2025).
Sudah sejak lama ia ingin kuliah di Unair. merasa impiannya menjadi kenyataan setelah lolos pada program studi TRKB melalui SNBP.
Ia tak sabar ingin merasakan perkuliahan di salah satu PTN impiannya tersebut.
“Saya memilih program studi ini karena saya melihat sebuah peluang dimana teknologi robot sudah semakin canggih dan banyak dibutuhkan, maka saya ingin mengambil peluangnya dan menciptakan sebuah robot untuk membantu manusia tetapi tidak menggantikan kedudukan manusia,” ungkapnya.
Sejak SD dirinya tiga kali akselerasi, yaitu pada waktu SD, SMP, dan SMA. Selain itu, ia juga melampirkan beberapa prestasinya yaitu sertifikat peraih medali emas Olimpiade Matematika, sertifikat finalis Olimpiade Bahasa Inggris, dan sertifikat Tahfiz 3 juz.
“Sebagai siswa akselerasi tentu saya harus memiliki strategi belajar yang baik. Setiap hari sepulang sekolah saya meluangkan waktu untuk belajar mau materinya sedikit ataupun banyak, jika materinya banyak saya bisa belajar hingga larut malam. Dengan ini saya bisa belajar lebih efektif,” ungkapnya.
Yasmin menyebut SNBP 2025 adalah langkah awal dari perjalanan besarnya. Dengan berbagai persiapan, ia sudah siap dalam menghadapi perkuliahan dan segala tantangan akademik kedepannya. Ia juga siap untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi serta berpengetahuan luas dalam mengejar cita-citanya sebagai pakar robotika di indonesia.
“Buat teman teman yang belum rezeki untuk lolos SNBP terus semangat, karena semuanya belum berakhir, pasti ada hal yang lebih baik sudah dipersiapkan oleh Tuhan untuk kalian. Tetap semangat dan yakin bahwa kedepannya akan banyak jalan yang dapat kalian lewati untuk meraih impian,” pungkasnya. (*)