Warsanusantara.com – Tragedi pembacokan jamaah sholat subuh di Mushola Al Manar Desa Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur. Satu orang tewas dan dua lainnya kritis ikut terkena sabetan parang pelaku.
Satu orang korban tewas bernama Abdul Aziz (63) sedangkan istrinya Arik Wijayanti (60), dan seorang lagi bernama H Cipto Rahayu (63) dalam kondisi kritis. semua korban warga Desa Kedungadem, RT 004 RW 002 Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro.
Ketiganya pasca kejadian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Bojonegoro.
Korban tewas, Aziz, merupakan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) dengan jabatan terakhir Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kedungadem. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua RT 004 di lingkungan tempat tinggalnya. Sementara Arik istrinya berprofesi sebagai guru. Sedangkan Cipto disebut sebagai pemilik koperasi.
“Iya tiga orang dibacok dengan parang oleh tetangganya yang bernama Sujito (67) Satu orang meninggal dua luka berat,” jelas AKP Bayu Adjie Sudarmono kepada awak media, Selasa (28/4/2025).
Bayu menambahkan, TKP kejadian yakni di mushala dekat rumah korban dan pelaku.
Pelaku bernama Sujito (67) setelah kejadian diamankan warga dan diserahkan ke Polisi.
Dari informasi yang didapat, Pelaku nekat membacok korban saat salat diduga karena masalah tanah serta dendam pribadi.
“Sujito sakit hati lantaran tanah pribadinya diusulkan untuk dijadikan jalan umum warga oleh korban yang menjabat sebagai ketua RT setempat, menurut pengakuan pelaku itu tanpa seijin dirinya ”. Ungkap Kasat Reskrim Polres Bojonegoro.
Menurut Bayu, Abdul Aziz meninggal di lokasi kejadian setelah mendapatkan luka bacok di kepala bagian belakangnya.
“Tadi sudah selesai pemeriksaan tim Inafis, korban meninggal akibat luka bacok di bagian kepala belakang, di lokasi kejadian,” lanjutnya.
Aksi pembacokan ini bermula ketika pelaku datang ke mushala saat masuk rekaat pertama sholat subuh, bukannya ikut sholat, pelaku malah mengayunkan parangnya ke kepala korban berulang kali hingga korban mengerang kesakitan dan roboh.
“Pelaku ini dari awalnya sudah menunggu korban di sisi bangunan mushala, sambil menyembunyikan parang, Lalu saat korban melaksanakan salat subuh berjamaah, pelaku langsung masuk dan membacok korban hingga akhirnya korban meninggal dunia ditempat,” jelasnya.
Tidak berhenti disitu, setelah membacok korban, pelaku juga menebas jamaah lainnya, yakni Cipto Rahayu yang berusaha melerai dan Arik istri korban yang sedang berusaha menolong suaminya.
“untuk istri korban saat ini sudah siuman dan masih dirawat, sedangkan Cipto Rahayu ini masih kritis kondisinya,” bebernya.
Setelah kejadian tersebut, warga sekitar sontak berhamburan keluar mushola dan histeris apalagi saat melihat pelaku berjalan keluar dari musala dengan parang yang penuh darah. Pelaku akhirnya diamankan warga dan dibawa ke kantor polisi.

Sementara itu jenazah Abdul Azis segera dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Banyak warga yang berduka dan merasa kehilangan karena korban selama ini dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah.
“Beliau orang baik, ramah, dan sangat dihormati. Jadi tokoh lah disini, yang jelas saya bersaksi beliau orang baik,” ungkap salah satu warga yang ikut takziyah.
Atas perbuatannya, Sujito diancam dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Saat ini, pelaku sudah diamankan di Rutan Mapolres Bojonegoro untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. (*)