Jombang – Tangan dingin sosok kepala Desa Rohan dalam membangun desanya akhirnya berbuah manis. Penghargaan demi penghargaan diterimanya, ini menunjukkan bahwa kerjakeras, Inovasi serta komitmen tinggi dalam mengelola dan mengembangkan potensi desanya berdampak luas tidak hanya bagi kesejahteraan masyarakatnya tapi juga bagi branding nama desanya.
Kemarin, senin (26/5) saat Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXII, sekaligus penganugerahan penghargaan Desa Tematik, bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wabup Jombang.
Bertempat di balai desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jombang mengumumkan sepuluh desa yang berhasil masuk dalam kategori “Desa Tematik”, Desa Ngampungan menjadi salah satunya, dengan fokus pengembangan sebagai desa wisata.
Keberhasilan ini tidak diraihnya secara instan, namun melalui kerjakeras komitmen tinggi dari semua elemen masyarakat desa yang bahu-membahu, bersatu dalam semangat membangun desanya.
Kepala Desa Ngampungan, Rohan, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya, menjadi bagian dari 10 Desa Tematik di Kabupaten Jombang adalah hasil dari kerja keras, kekompakan warga, serta kesungguhan dalam mengembangkan potensi desa yang dimiliki.
“Saya sangat bangga, Desa Ngampungan bisa masuk dalam daftar 10 Desa Tematik sebagai Desa Wisata. Ini bukan hanya pengakuan atas keindahan desa kami, tapi juga atas semangat gotong royong serta dedikasi warga dalam membangun desa,” ujar Rohan.

Salah satu daya tarik utama Desa Ngampungan adalah Wisata kolam air Pandansili, sebuah kawasan wisata alam yang kini menjadi ikon desa. Dengan lanskap hijau, udara sejuk, serta pemandian alami yang jernih. Pandansili tidak hanya menjadi tujuan wisata bagi warga sekitar, tetapi juga destinasi wisata bagi masyarakat luar daerah.
Pengembangan wisata Pandansili tidak lepas dari strategi pembangunan berbasis potensi lokal. Warga bersama pemerintah desa secara bergotong royong membenahi fasilitas, menjaga kebersihan, dan mengelola kawasan wisata secara swadaya.
Kini Pandansili telah menjelma menjadi wisata primadona, kunjungan wisatawan terus meningkat dari berbagai daerah diluar jombang. Perkembangan ini selain memberikan dampak meningkatnya ekonomi masyarakat desa melalui kunjungan wisata, kawasan ini juga menjadi ruang edukasi dan pelestarian lingkungan yang menarik.
“Air di Pandansili sangat jernih karena berasal dari sumber mata air alami. Kami jaga bersama-sama agar tetap lestari. Ke depan kami ingin kembangkan ekowisata dan melibatkan lebih banyak pemuda desa, melalui organisasi karang taruna,” ungkap Rohan.
Pengembangan desa tematik merupakan strategi Pemerintah Kabupaten Jombang untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui pendekatan berbasis karakteristik dan potensi lokal. Dengan menjadikan tema tertentu sebagai poros pembangunan, baik wisata, pertanian, budaya, atau industri kreatif.
Dengan program ini, diharapkan Desa-desa terpacu untuk memiliki identitas khas yang kuat serta keunggulan berbasis potensi daerahnya masing-masing.
Menurut data dari DPMD Jombang, desa tematik tidak hanya berperan sebagai motor ekonomi, tetapi juga menjadi wahana pelestarian budaya lokal dan pembangunan sosial yang inklusif.
“Desa Tematik adalah bentuk konkret pembangunan berbasis bottom-up. Desa-desa didorong mengenali, menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki desanya. Ini merupakan cara untuk menciptakan desa yang mandiri, maju dan berdaya saing.
Ke depan, Pemerintah Desa Ngampungan berencana melakukan berbagai langkah lanjutan untuk memperkuat status sebagai desa wisata. Rencana tersebut mencakup pembangunan fasilitas penunjang wisata, pelatihan SDM lokal di sektor pariwisata, hingga pengembangan produk UMKM khas desa.
“Dengan dukungan semua pihak, saya yakin Desa Ngampungan bisa menjadi contoh desa wisata yang berhasil. Kita ingin wisatawan tidak hanya datang, tapi juga merasakan keramahan warga dan pulang membawa cerita baik,” tutup Rohan.
Desa Ngampungan kini menjadi salah satu bukti nyata bagaimana konsep pembangunan desa tematik mampu menjembatani antara pelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi, dan penguatan identitas local yang mampu meningkatkan kesejehteraan masyarakat desa. (*)