Friday, May 30, 2025
spot_img
HomeJombangModus penipuan mengatas namakan Kasat Reskrim Polres Jombang, Minta Uang Rp5 Juta...

Modus penipuan mengatas namakan Kasat Reskrim Polres Jombang, Minta Uang Rp5 Juta buat mendatangkan tim Inafis

Jombang – segala situsi serta kondisi bisa dimanfaatkan siapapaun pihak yang tidak bertanggung jawab untuk aksi kejahatan penipuan, seperti yang terjadi pada Kepala Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno kemarin.

Kepala Desa Mojoduwur Imam Baihaqi mengaku dihubungi seseorang yang mengaku dari Polres Jombang tujuannya meminta uang Rp 5 juta untuk biaya penyelidikan forensik guna mengungkap penyebab kebakaran yang terjadi di pasar Kliwon mojoduwur jumat (9/5/2025) kemarin sore.

Modus pelaku dengan mencatut nama Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra. Melalui sambungan telepon seluler pada Sabtu (10/5/2025), pelaku menawarkan akan mendatangkan Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) untuk melakukan investigasi dan butuh bantuan biaya Rp5Juta.

Permintaan itu tidak langsung direspon Baihaqi, Kades Mojoduwur menyarankannya untuk berhubungan langsung dengan Kepala Pasar Mojoduwur, Wadi. Keduanya bersepakat bahwa uang akan diberikan setelah tim penyelidik benar-benar datang ke lokasi.

Namun rencana penipuan itu gagal, lantaran hingga waktu yang dijanjikan, pelaku tak kunjung menunjukkan diri. Bahkan setelah itu, semua pesan dari nomor tersebut dihapus secara sepihak.

“Penelepon minta uang Rp5 juta uang penyelidikan penyebab kebakaran. Mengakunya dari polisi. Dia sudah mengirim nomor rekening kepada kepala pasar. Tapi kami curiga, akhirnya tidak menuruti permintaan penelepon tadi,” jelas Baihaqi, Sabtu (10/5/2025) malam

Baihaqi sendiri mengaku saat itu terlalu mempercayai si penelpon sehingga kemudian mengungkapkan apa yang dirasakannya ke publik. Apalagi ia merasa tak mengenal dengan Kasat Reskrim Polres Jombang sehingga tak bisa melakukan konfirmasi secara langsung sehingga sempat menjadi buah bibir di lingkungannya.

Setelah menanyakan kepada temannya yang anggota polisi, akhirnya Baihaqi sadar bahwa itu adalah modus penipuan dengan memanfaatkan situasi bencana.

Baca Juga:  Tragedi Pembacokan jamaah sholat subuh, 1 tewas-2 kritis

“setelah itu saya semakin yakin bahwa itu penipuan dan bukan perbuatan oknum dari Polres Jombang atau Polsek Mojowarno. Disini saya tegaskan itu benar-benar upaya penipuan dari orang yang tidak bertanggung jawab, Saya mohon maaf kepada jajaran Kepolisian Polres Jombang dan polsek. Ini terjadi karena ketidak tahuan saya,” tegas Baihaqi.

Merespon kejadian tersebut, Kapolsek Mojowarno, AKP Tri Sula, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan klarifikasi langsung dengan Kades Baihaqi. Setelahnya, dilakukan penyelidikan dan pelacakan terhadap nomor yang digunakan oleh pelaku

“Hasil pelacakan yang kami lakukan, posisi pelaku berada di luar Jawa. Kami terus lakukan pengejaran. Kami juga mengimbau agar masyarakat melakukan kroscek ke polsek terdekat atau ke polres jika ada sesuatu yang mencurigakan,” tegas Kapolsek Mojowarno.

Pihak Polsek Mojowarno kini tengah bekerja sama dengan Polres Jombang dalam melakukan profiling dan pelacakan intensif terhadap pelaku penipuan yang diduga berasal dari luar Pulau Jawa.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya terhadap permintaan uang dari pihak-pihak yang mengaku sebagai petugas, terutama dalam situasi darurat seperti bencana kebakaran. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments