Friday, May 30, 2025
spot_img
HomeJawa TimurMakam Sayyid Sulaiman selalu ramai peziarah 24 jam non-stop

Makam Sayyid Sulaiman selalu ramai peziarah 24 jam non-stop

Jombang – salah satu destinasi wisata religi di Kabupaten Jombang yang masyhur adalah Makam sayyid Sulaiman yang terletak di Dusun Rejoslamet/Betek, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.

Makam wali ini tidak pernah sepi dari peziarah, buka 24 jam setiap hari. Sehari-hari kita akan disuguhi pemandangan lalu lalang keluar  masuk bis-bis pariwisata mengangkut jamaah dari berbagai kota siang-malam. Parkiran selalu penuh dengan kendaraan roda dua, roda empat dan bis-bis 35/60 seat.

Bahkan pada hari-hari tertentu berjubel banyaknya peziarah dengan kegiatannya masing-masing, ada yang membaca yasin dan tahlil, ada yang istighosah, ada yang membaca rotib, ada yang dzikir  semuanya niat berdoa kepada Allah dengan bertawasul kepada mbah Sayyid Sulaiman.

Kusnan penjaga makam mengungkapkan, makam Mbah Sayyid Sulaiman paling banyak diziarahi pada hari Jum’at, sabtu dan minggu puncaknya Kamis malah jum’at legi.

“Paling banyak peziarah yang datang pada hari Jumat, Sabtu, dan Ahad, terlebih pada Kamis malam Jumat legi,” ucapnya.

Ia menambahkan, terlebih pada saat haul Mbah Sayyid Sulaiman yang diselenggarakan pada bulan Rabiul Awal (bulan ketiga dalam kalender Hijriyah), pada saat itu animo peziarah yang datang dari berbagai daerah membludak. Bahkan jumlah peziarah yang datang bisa mencapai ribuan orang

Orang mengenal sayyid Sulaiman adalah seorang pembesar berdarah keturunan Hadramaut dari jalur ayah dan kesultanan Cirebon dari jalur ibu.

“Maulana Sayyid Sulaiman adalah putra Abdurrahman Basyaiban  dengan ratu Ayu Syarifah Khadijah putri sultan Cirebon masih keturunan syarif  Hidayatulloh Sunan Gunung Jati”, terang Kusnan

Semasa hidupnya Sayyid Sulaiman berguru dibeberapa ulama jawa sehingga sering berpindah-pindah sekaligus juga berdakwah. Tercatat sayyid Sulaiman adalah murid sekaligus menantu Mbak Soleh Semendi Pasuruan dan mendirikan tempat mengaji santri yang menjadi cikal bakal pondok sidogiri.

Baca Juga:  Bupati menjanjikan akan membangun jalan Jipurapah-kedungdendeng melalui program karya bakti. Realisasi pada P-APBD tahun 2025
Foto : Makam sayyid Sulaiman Basyaiban cucu keturunan Sunan Gunung Jati Cirebon.

Dikisahkan pada suatu hari mbah sayyid Sulaiman hendak pulang ke Cirebon karena dipanggil ibundanya, namun dalam perjalanannya ia memutuskan untuk silaturahmi terlebih dahulu  kepada seorang ulama sepuh di mancilan bernama Mbah Raden Alief namun tidak lama ia sakit dan meninggal dunia.

”pada saat mbah sayyid Sulaiman sowan ke mbah raden Alief di Mancilan, beliau dikabarkan sakit dan akhirnya meninggal dan dimakamkan di sini tidak jauh dari mbah sayyid sulaiman juga ada makam mbah raden Alief,’’ ungkap kusnan.

Mbah Sayyid meninggal 1780. Ia dimakamkan di Dusun Rejoslamet, Desa Mancilan.

Areal makam yang awalnya sederhana dan menjadi satu dengan makam umum warga kini telah dilakukan beberapa kali rehab dan penambahan berbagai fasilitas hingga terlihat bagus, tertata, dan nyaman bagi peziarah bahkan disediakan tempat istirahat bagi yang melakukan perjalanan jauh.

“wisata makam sayyid sulaiman dibawah pengelolaan Yayasan Assulaimaniyah Mancilan sampai sekarang,’’ pungkas Khusnan.

Makam betek telah memberikan banyak kontribusi positif bagi pertumbuhan wisata religi di Jombang dan meningkatkan potensi pendapatan daerah.

Dinas Parbupora Jombang sendiri, sebagai instansi yang bertanggung jawab atas pengembangan pariwisata di daerah, juga telah memasukkan Makam Sayyid Sulaiman ke dalam buku potensi pariwisata jombang. (jeje)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments