Jombang – Sejumlah remaja dibawah umur berhasil diamankan Tim Reskrim Polsek Mojoagung, Jombang. mereka bersama melakukan konvoi sepeda motor dari kawasan Peterongan menuju Wilayah Mojoagung. Sepanjang perjalanan membuat gaduh dan melakukan penghadangan terhadap pengendara motor yang ditemui serta merusak kendaraannya, Sabtu (20/9) dini hari.
Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas, SH. membenarkan pihaknya melakukan penangkapan terhadap puluhan remaja yang melakukan konvoi diwilayah Mojoagung. Anggotanya juga berhasil menyita 12 unit sepeda motor yang digunakan para remaja untuk konvoi.
“Total ada 22 remaja yang kita amankan. Semuanya masih pelajar dan usianya masih Anak. Selain itu, ada 12 sepeda motor juga ikut kami amankan,” ungkap Yogas.
Konvoi itu terjadi pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Mereka bergerak dari arah Peterongan ke arah timur, melintasi Ringroad Mojoagung.
Saat berada di kawasan Dukuhdimoro, kelompok ini sempat berpapasan dengan dua remaja lain yang tengah berboncengan menggunakan motor Honda BeAT dan melakukan pengerusakan terhadap sepeda motor yang dipakai warga yang sebelumnya sudah melarikan diri karena di serang.
“Kelompok ini berhenti dan diduga hendak menyerang dua remaja tersebut. Karena takut, dua remaja itu melarikan diri dan meninggalkan motornya. Motor itu lalu dirusak oleh gerombolan ini,” jelas Yogas.
Warga yang mengetahui insiden tersebut langsung melapor ke polisi. Tak butuh waktu lama, aparat bergerak cepat dan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
“Kami langsung lakukan penyisiran malam itu juga, dan berhasil menemukan mereka masih berada di sekitar Ringroad Mojoagung,” imbuhnya.
Saat polisi datang, para remaja ini sempat panik dan berusaha kabur. Namun petugas berhasil mengamankan 22 orang beserta 12 kendaraan yang digunakan.
Dari hasil pendataan, diketahui para pelaku berasal dari berbagai wilayah, 12 remaja dari Wonosalam, 2 dari Bandarkedungmulyo, 2 dari Mojoagung, 3 dari Mojowarno, 1 dari Jombang Kota, 1 remaja perempuan dari Nganjuk
Kompol Yogas menegaskan bahwa para remaja tersebut tidak terafiliasi dengan geng motor atau gangster tertentu.
“Kami sudah cek HP mereka, tidak ditemukan keterkaitan dengan geng atau gangster. Ada yang ikut perguruan silat, tapi hanya 4 orang dan tidak menggunakan atribut seragam. Mereka murni hanya pelajar yang konvoi,” tegasnya.
Setelah dilakukan pendataan dan interogasi, para remaja itu diperbolehkan pulang dengan syarat dijemput langsung oleh orang tua dan guru sekolah masing-masing.“Kami panggil orang tua dan guru mereka. Mereka semua kami minta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan. Banyak yang menangis saat bertemu orang tuanya,” ujar Yogas.
Sementara itu, 12 sepeda motor yang disita dikenakan tilang dan akan ditahan selama tiga minggu ke depan. “Motor bisa diambil setelah tiga minggu, dengan catatan seluruh kelengkapan teknisnya (spektek) dipenuhi,” pungkasnya. (*)