Thursday, May 29, 2025
spot_img
HomeJombangMakam Keramat Sayyid Ismail di Desa Janti Jombang

Makam Keramat Sayyid Ismail di Desa Janti Jombang

Jombang – Makam keramat janti menjadi salah satu destinasi wisata religi di kabupaten Jombang. Makam ini sendiri terletak diareal makam umum di desa Janti, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.

Banyak peziarah dari luar kota datang guna tawasul berdo’a membaca tahlil maupun istighosah meminta keberkahan kepada Allah melalui perantara mbah sayyid ismail yang dipercaya sebagai seorang wali dimasa kerajaan Majapahit era akhir. Menurut cerita yang diyakini masyarakat, sayyid Ismail semasa hidupnya pernah menjadi pengawal Putri Cempo yang merupakan istri selir  Brawijaya V.

Banyak cerita misteri bahkan dulu sebelum makamnya dipugar, masyakarat sering mengalami hal-hal mistis yang tidak masuk dinalar, namun kini suasana sudah berubah sejak dilakukan pemugaran serta penataan area makam. Kondisi makam sudah bagus, bersih dan ramai dengan kunjungan peziarah terutama malam jum’at kliwon.

Cungkup Makam sayyid Ismail ada didalam ruangan kaca

Menurut Mustain pengurus makam, sebelumnya makam Maulana Sayyid Ismail hanya berbentuk tanah dan terdapat nisan dari batu zaman dulu kondisinya nyaris tidak berbeda dengan makam umumnya.

“Baru sekitar tahun 2000-an mulai dilakukan pemugaran dan penataan makam”, ungkapnya.

Keberadaan makam ini mulai ramai diziarahi orang dari luar daerah, persis setelah didatangi Gus Dur,” ungkapnya lebih lanjut.

Mustain menyebut, makam Maulana Sayyid Ismail masih ada hubungan dengan makam Syekh Jumadil Kubro atau Makam Troloyo di Trowulan sebagai makam penyebar agama islam diwilayah kerajaan Majapahit.

“Menurut cerita, beliau adalah pengawal Putri Cempo (Putri Campa,Red) waktu itu. Namun bukti-bukti sejarahnya bagaimana dan kenapa dimakamkan di janti sampai sekarang belum diketahui jelas karena banyak versi,” tuturnya.

Kisah Putri Campa sendiri menurut beberapa informasi berhubungan dengan masuknya ajaran Islam dalam Kerajaan Majapahit. Putri Campa merupakan istri Prabu Brawijaya V yang berasal dari Negeri Champa (Vietnam). Putri Campa sendiri merupakan bibi dari Sunan Ampel dan ibu dari Raden Fatah, Sultan Demak pertama.

Baca Juga:  Derita janda sebatang kara yang dipaksa hidup tanpa listrik di Diwek, Jombang

Dari pernikah putri cempo dengan Brawijaya, Agama Islam mulai berkembang di majapahit, bahkan konon Raja Brawijaya juga akhirnya memeluk Agama islam.

Saat Gus Dur menjadi presiden pernah berkunjung ke makam hanya dengan putri dan asistennya guna melakukan ziarah saat bersamaan dengan acara di wilayah Jawa timur.

“Ya, makam Maulana Sayyid Ismail pernah didatangi Gus Dur. Sejak saat itu,  banyak peziarah berdatangan dari luar daerah. Bahkan jamaah menentukan hari setiap Jumat Kliwon harus berkumpul untuk berdoa bersama dan itu menjadi rutinan hingga saat ini.

“Tahun 2004-2005 mulai ramai, atap dibangun. Dulu masih terbuat dari terpal, sekarang bangunan teras permanen sampai sekarang,”terangnya.

Sementara, di area makam Maulana Sayyid Ismail, terdapat sumber mata air di dalam sumur yang tidak pernah habis meski kemarau panjang. Konon, mata air tersebut bersumber dari salah satu titik sumber di makam Sunan Ampel Surabaya.

“dulu ceritanya mau memasang tiang untuk teras di depan makam, tapi selalu ambles. setelah dilihat ternyata tiba-tiba ada sumber air yang keluar. Aliran sumber air itu kemudian dipercaya sama rasanya dengan sumber air di makam Sunan ampel, karena berbeda dengan air sumur milik masyarakat setempat”. beber mustain. (jeje)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments