Warsanusantara.com – Sosialisasi Kadarkum dan peningkatan kapasitas Linmas desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, kabupaten Jombang. Senin (8/12)
Acara berlangsung di Balai Desa dengan dihadiri unsur Muspika terdiri dari camat Kesamben, Kapolsek Kesamben, Komandan Koramil Kesamben serta semua perangkat pemerintah Desa Kedungmlati. Hadir sebagai peserta pengurus Posbakum Desa, serta seluruh anggota Linmas Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
Acara sosialisasi kesadaran Hukum para kader Posbakum desa sekaligus dijadikan satu dengan pembekalan Linsmas dalam rangka peningkatan kapasitas pengetahuan hukum anggota Linmas Desa, agar semakin memahami Tugas pokok serta fungsinya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Desa.
Eka Yulianto, S.ST Camat Kesamben, dalam sambutannya menekankan sinergi lintas sektor akan memberikan dampak positif bagi peningkatan keamanan wilayah Desa. Eka menyampaikan Linmas harus menjadi garda terdepan yang siap dan sigap ketika menghadapi berbagai potensi yang mengganggu keamanan masyarakat.
Linmas memiliki peran startegis dalam menjaga keamanan ditingkat Desa, kesiapsiagaan, kedisiplinan dan kemampuan memahami prosedur hukum adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas.
Sebelumnya camat juga meminta Komadan regu Linmas mempraktekkan ketrampilan dasar PBB sebelum acara sosialisasi dimulai.

Kapolsek Kesamben Iptu Niswan, SH., dalam pemaparan materinya mengungkap bahaya Judi Online yang lagi marak dan menjadi atensi nasional. Dirinya menguraikan resiko hukum yang bisa dikenakan kepada para pemain Judi Online hingga dampak negatif akibat Judol .
Menurutnya Judi Online bisa memancing munculnya tindak kriminal lain yaitu Pencurian baik dengan kekerasan (Curas) maupun dengan pemberatan (Curat), bahkan juga bisa menjadi sebab tindak kriminal menghilangkan nyawa orang lain.

Sementara itu pemateri ke dua dari unsur Praktisi hadir Mohamad Sholahuddin, SH., MH. Laki-laki yang berprofesi sebagai Advokat sekaligus Dosen Hukum ini menyampaikan materi tentang peran Kesadaran Hukum Masyarakat untuk meminimalisir tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta potensi permasalahan yang berkaitan dengan Perlindungan Anak.
Udin menjelaskan tentang definisi KDRT serta bentuk-bentuknya, kekerasan Fisik, Psikis, Ekonomi dan kekerasan seksual. Ia mengingatkan maraknya kasus-kasus yang sadistis menjadi fenomena akhir-akhir ini. Ia mencontohkan beberapa kasus yang pernah terjadi di wilayah jombang sebuan terakhir 2025. terbaru seorang suami membunuh istri dengan pukulan benda tumbul hingga menyebbakan istriya tewas mengenaskan, setelah itu pelaku melarikan diri hingga ke Lampung dan berhasil ditangkap polres Jombang. Sebelumnya ada peristiwa seorang istri membunuh suaminya di wilayah mojoagung dengan menggunakan racun dan jasat suaminya dibungkus kasur serta seprai hingga membusuk.
“kasus-kasus yang terjadi menjadi peringatan bagi kita semua, bahwa prilaku sadis bisa dilakukan oleh orang yang sangat di kenal, bahkan pasangan hidup. konflik rumah tangga yang akut dan tidak terselesaikan bisa memancing pelaku berbuat nekat dan sadis”, ujar sholahuddin.
Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif untuk melakukan upaya pencegahan sejak dini, dengan harapan jika potensi konflik sejak awal dapat dicegah maka tidak akan muncul kasus yang lebih besar.
“mencegah jauh lebih mudah dan murah daripada menangani, jika sudah menjadi masalah yang akut maka jauh akan lebih susah penanganannya”, jelas udin.
Terakhir Komandan Koramil Kesamben, Kapten Cke Yaya Suhaya menjelaskan peran dan fungsi Linmas sebagai garda terdepan dalam membantu Desa mengidentifikasi potensi kejahatan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Yaya Suhaya menyayangkan banyak anggota Satlinmas Desa usianya rata-rata sudah diatas 50 tahun, menurutnya dengan beban tugas yang berat seharusnya usia satlinmas dibawah 50 tahun. Dia mencontohkan di satu wilayah dimana ia pernah bertugas, Satlinmasnya usianya masih muda-muda kisaran 35 tahun, bahkan juga ada beberapa anggotanya yang perempuan. menurutnya ini bisa dicontoh di Desa kedungmlati Kesamben.
“kalau satlinmasnya sudah sepuh-sepuh, malah kasihan karena seharusnya diusia itu beliau-beliau sudah waktunya istirahat tenang, tidak dibebani pekerjaan yang mengurangi waktu istirahatnya”, ungkapnya dengan serius.
Yaya yang mengaku asli Jawa Barat lama berdinas di NTT dan sudah putar wilayah jombang sebagai Komandan Koramil dibeberapa kecamatan, meminta kepada Kepala Desa untuk bisa merekrut dari tenaga-tenaga muda agar tugas dan fungsi pokoknya bisa dilaksanakan dengan maksimal.
Peserta yang hadir antusias dan interaktif dalam forum tanya jawab. Acara diakhiri pukul 22.00 WIB dengan ramah tamah dan foto bersama. (*)

