Inspirasi – Namanya Love’s Nurani Hasan (19). Gadis manis asal Kanigaran probolinggo. Sukses mewujudkan mimpi bisa kuliah di UGM Jogja, jalur Gratis 100 persen selama kuliah.
Sejak sekolah di SMA Negeri 1 Probolinggo, Love’s telah mempersiapkan diri agar ia bisa mewujudkan impiannya keterima di UGM.
love’s lahir dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Sejak ayah kandungnya mengalami kecelakaan, praktis sang ibu yang menggantikan posisinya sebagai tulang punggung keluarga.
Love’s merupakan anak bungsu dari dua bersaudara pasangan Yuli Nur Hasan (53) dan Eny Rosida (52). Ia lahir dan besar di sebuah kota kecil di Kelurahan Kanigaran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur
Sebelum tragedi kecelakaan menimpa ayah tahun 2017, keluarganya tergolong berkecukupan secara ekonomi. Namun, semua berubah saat tragedi itu terjadi, ayahnya mengalami cacat permanen sehingga tidak bisa lagi bekerja ditambah lagi dengan Vonis dokter ayahnya mengidap diabetes.
“Ibu yang kemudian menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan bumbu pecel dan menerima pesanan rempeyek dari tetangga. Hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” beber Love’s.
Situasi tersebut semakin membuat kondisi ekonomi keluarga semakin buruk. Orang tua Love’s sampai harus menjual satu persatu aset keluarga demi bertahan hidup. Kondisi itu pula yang memaksa Love’s harus mandiri sejak SD. ia tanpa canggung ikut membantu ibunya jualan, aktifitas itu dijalani sampai tamat SMA.
“Sejak SD saya bantu ibu berjualan tas, stiker, masker wajah, aksesoris, dan kerudung,” ungkapnya.
“Akhirnya ya saya terbiasa berjuang, dan akan selalu berjuang untuk mimpi-mimpi. Saya pun sempat bekerja sebagai pramuniaga di butik dan menjadi host live sebuah online shop, ” tutur perempuan pekerja keras itu
Love’s mengaku sebenarnya dia sudah memiliki bayangan kuliah sejak masih SMP. Namun, saat itu muncul keraguan melihat kondisi ekonomi keluarganya.
Meski begitu, Love’s memang terkenal sebagai siswi yang tekun belajar. Sederet prestasi sejak di bangku SD hingga SMA pun pernah ia torehkan, bahkan dirinya pernah menjadi peraih Nilai Rata-Rata UN Tertinggi Se-Kota Probolinggo.
Saat di bangku SMP, dapatkan prestasi terbaiknya juara 1 Lomba Siswa Berprestasi Tingkat Kota Probolinggo dua tahun berturut-turut.
Ada juga prestasi juara 3 Lomba Menulis Essay Tingkat Kota Probolinggo dan penulis novel berjudul “Love Yourself” di tahun 2019 saat masih SMP. Kemudian di tingkat SMA, ia pernah meraih Juara 1 Lomba Musik Islami Tingkat Kota, dan Juara 3 OSN Ekonomi Tingkat Kota. Ia pun pernah meraih Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 1 Olimpiade Akuntansi Tingkat Nasional Universitas Widyagama, Juara 1 OSN Ekonomi Tingkat Kota, Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 2 Juara National Accounting Competition Gadjah Mada Accounting Days, dan Juara 3 Ekonomi Olimpiade Tingkat Nasional PRE Universitas Jember.
“Tentu saja setiap dapat hadiah dari lomba-lomba, saya selalu sisihkan untuk membeli kebutuhan rumah,” tutur Love’s.
Melihat banyaknya pretasi yang diperoleh, guru-gurunya di SMA mendorongnya untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri.
Love’s selalu marasa takut jika mimpinya untuk kuliah yang disampaikan ke orang tua kawatirnya malah akan membuat orang tua merasa sedih dan terbebani. Sampai akhirnya ia mendapat penyelesaian konsultasi dengan guru BK disekolahnya.
“Akhirnya saya beranikan diri mengungkapkan keinginan kuliah kepada orang tua. Ternyata apa yang menjadi bayangan ketakutan saya tidak terjadi, kedua orang tua sangat mendukung penuh untuk melanjutkan kuliah,” ungkap Love’s.
Kepada ayah dan ibu Love’s menyampaikan minatnya kuliah di Jurusan Akuntansi UGM Jogja. Keinginannya ternyata dianggap berlebihan oleh tetanga bahkan sanak saudaranya.
“Ada saja yang meremehkan dan meremehkan saya, mereka bilang anak orang miskin tidak mungkin bisa kuliah di UGM,” ucapnya.
Peran ibu sangat penting, dialah yang selalu memotivasi dan terus mendorongnya sang anak untuk mewujudkan mimpinya. Itulah yang membesarkan hati Cinta ditengah cibiran banyak orang.
Love’s akhirnya diterima di fakultas Ekonomi UGM Jurusan Akuntansi pada SNBP 2024. Ia juga mendapat beasiswa uang Kuliah Tunggal (UKT) 100 persen alias bebas biaya pendidikan hingga lulus.
“Bangga, terharu, sekaligus senang bercampur aduk. Sulit bagi saya mengungkapkan dengan kata-kata. Bahkan saya terkadang masih tidak percaya sudah sampai di titik ini,” kata Love’s dengan mata berbinar.
Sang ibu, Eny Rosida turut terharu, bangga dan bahagia. Tidak percaya anaknya benar-benar bisa menggapai mimpinya untuk bisa kuliah di UGM.
“Tidak peduli seberapa sulitnya, kami akan berusaha untuk mendukung putri kami menggapai cita-citanya. Kami berharap nantinya Love’s bisa sukses, mengangkat derajat keluarga, dan bermanfaat sekitar,” tutur Eny Rosida
“Harapannya ia dapat menjadi perempuan hebat yang menginspirasi banyak orang dan selalu takut kepada Allah,” sambungnya.
Resmi menjadi mahasiswa UGM Jogja, tekad Love’s akan membayar doa-doa ibu tersebut. Mengingat, ibunya selama ini sudah banyak berjuang demi dirinya sendiri.(*)