Gunung Marapi
Di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, gunung berapi kembali meletus dan mengeluarkan abu volkanik dengan ketinggian mencapai 1.000 meter yang cenderung melayang menuju arah selatan.
“Erupsi berlangsung pada jam 06.11 WIB dan kolom debu vulkanik teramati mencapai ketinggian 1.000 meter dari puncak gunung,” ungkap pejabat Pos Gunung Api atau PGA untuk Gunung Marapi, Teguh yang bertempat di Padang, Jumat (18/4).
Pengawasan PGA menunjukkan bahwa kolom abu dari letusan memiliki warna kelabu dan ketebalan yang cenderung mendominasi arah selatan. Gelombang seisme mencatat ledakan tersebut dengan amplitudo tertinggi 30,3 millimeter dan durasi kira-kira 42 detik.
PGA Gunung Marapi pada hari Rabu (16/4) menginformasikan bahwa gunung berapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut tersebut meletus dengan ketinggian kolom abu mencapai kurang lebih 800 meter. Letusan ini tercatat dalam rekaman seismograf dengan amplitudo puncak 30,1 millimeter dan durasi selama sekitar 52 detik.
Gunung Marapi saat ini memiliki status level II yang berarti waspada. PVMBG telah memberikan beberapa anjuran termasuk permintaan kepada masyarakat, pendaki, maupun wisatawan untuk tidak mendekati atau melakukan kegiatan apapun di area dengan jari-jari tiga kilometer dari titik pusat letusan atau kawah Verbeek Gunung Marapi.
Berikutnya adalah memberi peringatan kepada penduduk yang tinggal di dekat lembah, aliran sungai, atau tepian sungai-sungai yang sumber airnya berasal dari puncak Gunung Marapi agar tetap waspada terhadap kemungkinan adanya ancaman longsoran lumpur akibat hujan deras. Ancaman ini khususnya harus diperhatikan ketika memasuki musim hujan.
Selanjutnya, apabila terjadi hujan abu, warga diminta memakai masker yang menutupi hidung dan mulut guna mencegah masalah pada sistem pernafasan atau ISPA.
