Jombang –Sebuah makam palsu yang berada di bukit Jeladri, diareal situs bedander Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang dibongkar warga, Rabo (16/4/2025). Pembongkaran dilakukan karena keberadaan kuburan palsu ini dianggap dapat berpotensi mengaburkan sejarah.
makam palsu tersebut dikatahui mulai dibangun sekitar 2 tahun yang lalu persis diareal situs bedander.
Situs bedander sendiri berdasarkan kitab pararaton diceritakan sebagai tempat pengungsian Raja Jayanagara ketika terjadi Pemberontakan. Raja kedua Majapahit yang bergelar Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa Adhiswara saat memerintah tercatat banyak diwarnai pemberontakan. Salah satu pemberontakan yang berhasil menguasai istana dan memaksa raja keluar melarikan diri adalah pemberontakan Ra Kuti tahun 1319.
Bekel gajah mada yang kala itu menjabat kepala pasukan elit bhayangkara pengawal raja berhasil menyelamatkan Raja dan keluarganya kemudian disembunyikan di wilayah bedander.
Lokasi situs bedander sendiri berada di dataran tinggi bukit jaladri dengan ketinggian sekitar 65 mdpl (meter di atas permukaan laut), sekarang masuk wilayah kecamatan kabuh. Diareal situs saat ini masih banyak ditemukan struktur bata merah kuno berbetuk persegi, umpak batu, pager banon, hingga fragmen porselen dari masa Dinasti Song hingga Dinasti Yuan di China.
Menurut Sunarto kepala desa Sumbergondang, dua tahun lalu ada sekelompok orang yang mengaku mendapatkan petunjuk spiritual bahwa disitu dipercaya ada jasad wali yang dikatakan masih keturunan Pangeran Geseng dari majapahit. Saat itu dibangunlah makam yang diberi nama makam Sunan Condromoto.
“Alasan mereka membangun makam ini karena dapat isyarah. Kemudian diklaim makam Condromoto, putra Pangeran Geseng yang dicap sebagai keturunan Majapahit,” ungkapnya
Pembongkaran makam palsu dilakukan atas kesepakatan Pemerintah Desa Manduro, Sumberingin, dan Sumbergondang di Kecamatan Kabuh, Jombang Rabu (16/04). Sebab keberadaan makam palsu ini masuk wilayah hutan 3 desa tersebut.
Proses pembongkaran makam dilakukan secara beramai-ramai oleh warga disaksikan babinsa, bhabinkamtibmas, serta para tokoh masyarakat.
Lebih lanjut Sunarto menjelaskan bahwa pembongkaran makam palsu di Situs Bedander, Dusun Bedander, Desa Sumbergondang ini sudah melalui pembahasan panjang dengan melibatkan kepolisian, Tokoh masyarakat dan MUI Jombang. Setelah mendapatkan persetujuan serta hasil musyawarah 3 desa semua sepakat untuk dibongkar.
Kades Manduro Jamilun menuturkan makam palsu ini dibongkar karena berpotensi mengaburkan sejarah.
Pasalnya, makam palsu ini tidak mempunyai latar belakang sejarah yang jelas hanya wangsit yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
“Tiga desa sepakat membongkar makam ini karena ditakutkan di kemudian hari generasi muda kita akan dikaburkan dengan sejarah yang fiktif,” tandasnya. (*)