Direktur Pelatihan Tunggal dari Malaysia, Kenneth Jonassen, kini sedang fokus menyusun strategi untuk mempersiapkan para pemain muda sehingga dapat tampil gemilang dalam Sudirman Cup 2025 yang akan berlangsung ketika Lee Zii Jia tidak hadir.
Beban Malaysia pada bidang tertentu sangat berat saat memandangi Sudirman Cup 2025 yang akan digelar dari tanggal 27 April hingga 4 Mei 2025 di Xiamen, China.
Jonassen yang menempati posisi pelatih tunggal putra di Malaysia sejak Hendrawan kembali ke Indonesia, saat ini terus bekerja keras merancang program dan strategi efektif guna meningkatkan kemampuan para pemainnya.
Di Piala Sudirman 2025, daya serang pemain perorangan pria Malaysia menurun karena Lee Zii Jia tidak bisa berpartisipasi akibat cederanya yang belum pulih.
Tanggung jawab otomatis untuk sektor tersebut akan dipegang oleh dua pemain muda, Leong Jun Hao dan Justin Hoh.
Mengamati kedua nama itu, tim Negara Tetangga masih dalam keadaan berharapan namun penuh ketidakpastian.
Leong serta Hoh berdua masih belum stabil.
Mereka masih belum mampu menjaga ketekunan apabila dilihat dari prestasi di kejuaraan sepanjang trimester awal tahun ini.
Namun, pilihan untuk menambahkan nama Ng tidak termasuk dalam rencana Malaysia mengingat ia masih belum dapat diandalkan secara signifikan.
Baru saja kembali dari cidera tulang belakang yang membuat dia tidak bermain selama satu tahun.
Jonassen sangat sadar bahwa hal itu akan menjadi tantangan yang sulit baginya.
Oleh karena itu, hal terpenting yang ia pertimbangkan adalah menangani kesehatan psikologis atlet calon pemainnya saat bertanding.
“Jika Anda tak mempunyai pemain papan atas atau bahkan yang masuk dalam 10 peringkat tertinggi global, ini menjadi suatu tantangan. Namun demikian, kita harus mengeluarkan kemampuan terbaik kita,” ungkap Jonassen seperti dilansir dari New Straits Times pada https://warsanusantara.com/.
Sangat penting bagi Jun Hao dan Justin untuk menerapkan pola pikir permainan tim.
“Tak masalah siapun lawannya, mereka perlu siap bertarung dan berkurban untuk tim,” ungkap mantan pembimbing Viktor Axelsen itu.
Malaysia berada di Grup C bersama dengan Jepang, Prancis, dan Australia.
Beberapa tantangan besar secara jelas ditujukan untuk pemain tunggal putra dari Jepang dan Prancis.
Jepang menghadirkan Kodai Naraoka serta Kenta Nishimoto.
Bagi tim Prancis, kesempatan mungkin ada di sini, sebab mereka tidak menghadirkan pemain-pemain bintang seperti Alex Lanier, Toma Junior Popov, dan Christo Popov.
“Kita berusaha ekstra dan mempelajari kelebihan pesaing,” kata Jonassen.
“Pemain sering kali mendapat dorongan dari saya saat sesi latihan untuk menciptakan atmosfer sebisa mungkin mirip dengan situasi stres di tengah pertandingan,” jelas sang pelatih dari Denmark tersebut.
Jonassen selain memegang tanggung jawab di kategori tunggal putra, ia juga akan menangani strategi untuk pemain tunggal putri sejak ditunjuk sebagai Direktur Pelatih Tunggal BAM.
Di nomor tunggal putri, ia akan berdampingan dengan Goh Jin Wei dan Karupathevan Letshanaa.
Goh merupakan pemain bebas, jadi ini memberikan peluang baik bagi Jonassen untuk mengasah kemampuan seorang pemain bertalenta seperti Goh yang pernah menghadapi fluktuasi performa akibat gangguan kesehatan.
Hal itu pun berlaku bagi semua anggota tim. Kita harus pastikan bahwa lawan tetap merasa tidak nyaman, khususnya saat bertanding secara bersama-sama.
“Kecepatan momentum amatlah vital, kita perlu menjaga agar para pemain terbaik lawan selalu waspada sepanjang laga,” ujar Jonassen.
“Pada kompetisi pribadi, hal utamanya adalah diri Anda sendiri. Tetapi saat ini, fokusnya telah berubah menjadi sesuatu yang lebih besar,” katanya.
UNDUAN SIPDIRMANN CUP TAHUN 2025 (27 ABRIL HINGGA 4 MAI)
Grup A: Tiongkok, Thailand, Hong Kong, Algeria
Grup B: Korea Selatan, Taiwan, Kanada, Republik Ceko
Grup C terdiri dari Jepang, Malaysia, Prancis, dan Australia.
Grup D terdiri dari Indonesia, Denmark, India, dan Inggris.